Ketika sedang di Atas

Saat kita meraih prestasi, banjir pujian pun datang. Ke mana saja kita pergi, orang-orang riuh mengelu-elukan. Sampai seringkali sebuah perasaan yang paling berbahaya itu pun datang: puas.

Kepuasan memang tidak haram. Tapi dalam beberapa hal cukup berbahaya. Ketika puas, kita cenderung tidak meningkatkan lagi kemampuan. Kita merasa sudah menjadi orang yang paling hebat. Sementara tanpa kita sadari, dunia terus berputar. Orang-orang terus belajar, mengejar, dan akhirnya kita kembali tertinggal.

Selalu merasa kekurangan itu baik. Dengan perasaan demikian, kita akan termotivasi untuk terus belajar, bertanya, dan berkembang. Kita juga akan terhindar dari sifat angkuh.

Setiap hari, hal-hal baru terus lahir. Dulu kakek-nenek kita mungkin hanya bisa menikmati televisi hitam-putih, sekarang cucu-cucu mereka bisa menyaksikan gambar 3D. Dan tentunya masih banyak perkembangan lain. Dunia terus melaju, orang-orang terus berpacu. Tinggal kita saja yang memilih untuk ikut atau diam di tempat.

Akhirnya, jangan pernah puas. Teruslah menyelam lebih dalam, mendaki lebih tinggi, berlari lebih kencang. Dan yakinlah kesuksesan akan terus menyertai kita. Insya Allah.

Terima kasih telah berkunjung. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Saya tunggu komentarnya! Salam. 



sumber gambar: vi.sualize.us

Tuesday, March 20, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 2 comments

Comments (2)

  1. dan satu satu hal pujian itu hanya sementara, sedangkan kita harus tetap berdiri tegar ada/tanpa pujian :)

  2. iya, pujian memang bahaya!
    makanya kita juga gak terlalu disarankan utk memuji org terlalu berlebihan (karena bisa membuat dia besar kepala dan berhenti berkarya).
    makasih ya udh ngunjung & komen.

Leave a Reply