Buku, Terbit!


Wah! Terbit! Alhamdulillah!

Walau bagaimana pun, impian setiap penulis adalah karyanya diterbitkan, kerja kerasnya bisa dinikmati banyak orang.

Tahun 2007, saat itu saya masih SMA, beberapa teman mengajak saya bergabung dalam proyek buku 'Santeut' (dalam bahasa Aceh berarti sejajar). Sebuah buku yang membahas tentang gender dalam perspektif pelajar. Saat itu, saya menulis tentang waria di Aceh dengan judul Antara Aku, Dia, dan Mereka. Dan alhamdulillah itulah kali pertama tulisan saja dibukukan (bersama dengan 16 pelajar lain).


Tahun 2008, saya mengikuti pelatihan menulis 'Seuramoe Teumuleh'. Di masa akhir program, kami disuruh untuk membuat tulisan. Saya menulis Din Bilang, Ponaryo dan Gerrard itu Sama. Itulah buku kedua saya yang diberi judul Tolong Beri Judul, dan masih berupa antologi (kumpulan karya tulis beberapa orang).


Setelah itu, saya seperti mati. Tak ada karya lain berupa buku. Entah ke mana saya hilang, entah apa yang saya lakukan. Hingga kemudian saya kembali membangun puing-puing kekuatan dengan menulis opini, cerpen, atau puisi ke media. Alhamdulillah beberapa tulisan saya terbit. Walau bukan merupakan sebuah hal yang luar biasa, dari situ saya merasa bahwa saya masih ada.

Tahun 2012, tanpa saya sadari, sebuah proyek santai komik bersama Hasbiallah Yusuf (saya sebagai penulis naskah), ditawar untuk diterbitkan oleh Bukune. Kami tentu senang. Buku yang berjudul Ngomik Attack!!! pun sekarang sudah beredar di pasaran.

Saya menyadari bahwa dalam beberapa hal, terbitnya tulisan itu berbahaya: penulis bisa kesenangan lalu berhenti berkarya saking girangnya. Saya tidak mau seperti itu. Saya harus terus menulis. Jika ada penerbit yang menerbitkan, saya bersyukur. Jika tidak, ya tidak apa. Penulis menulis bukan untuk diterbitkan. Penulis menulis ya hanya kerena dia menganggap itu penting dan bisa membuatnya senang (walau tentu akan lebih senang kalau karyanya bisa terbit, hehe - amin. insya Allah).


sumber gambar:
ngomik.com
putusnyambung.wordpress.com
saripurnawan.blogspot.com 

Tuesday, May 8, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 3 comments

Comments (3)

  1. Waaah, banyaak yaa...

    Sepaket dengan kalimat, 'Saya menyadari bahwa dalam beberapa hal, terbitnya tulisan itu berbahaya: penulis bisa kesenangan lalu berhenti berkarya saking girangnya. Saya tidak mau seperti itu. Saya harus terus menulis'.

    Terasa banget, semangat aku untuk nerbitin buku merenggang. Yaa, aku harus ikat lagi dengan 'tidak mau seperti itu, saya akan terus menulis'. ^0^

  2. wah! alhamdulillah!
    moga kita semua selalu semangat yaa!
    thank udh ngunjung & komen!

Leave a Reply