Tips Sebelum Berangkat KPM

Serah-terima di Kantor Camat Bener Kelipah

IAIN Ar-Raniry insya Allah akan memberangkatkan mahasiswanya dalam program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) gelombang II 14 Mei 2012. Pidie dan Aceh Jaya adalah dua daerah tujuan. 

Walau KPM tidak menghabiskan waktu lama, 45 hari, tapi kita tentu harus mempersiapkan bekal sebijak mungkin. Selain dalam hal akademis, hal-hal non akademis perlu mendapat perhatian. Jangan kamus bahasa Inggris aja yang dibawa, tapi sabun mandi tinggal. Hehe. 

Kemungkinan besar, panitia KPM akan menempatkan kita di daerah pelosok. Daerah yang masih membutuhkan semangat dan ide-ide segar mahasiswa. Kita tentu belum mengetahui di mana letak pasar, warung, dan tempat-tempat lain yang kita perlukan. Jadi biasanya dalam jangka tiga hari sejak tiba, kita masih bingung. Putar sana, putar sini. Bolehlah kalau ada kenderaan, nah kalau tidak ada? Berikut beberapa hal yang perlu kita siapkan sebelum berangkat (kalau ada yang kurang, tambahin yaa, hehe).

Pakaian

Semua pasti sudah tahu. Tidak mungkin kita tidak membawa stok baju ke daerah KPM. Namun yang perlu diperhatikan adalah mengenai acara-acara yang mungkin akan kita ikuti di sana. Menurut pengalaman, mahasiswa KPM hampir selalu diajak masyarakat untuk menghadiri seremonial semisal pernikahan, akikah, atau kenduri-kenduri lain. Sebagai mahasiswa dari IAIN, masyarakat juga sering memberi kehormatan semisal menjadi imam shalat, khatib, tengku di wirid yasin, atau adakalanya tiba-tiba menyuruh mahasiswa memberikan tausiyah. Jadi, tidak mungkin kan kita memberikan tausiyah dengan baju kaos? Hehe. Jadi simpelnya, pakaian bisa dibagi menjadi dua: santai dan resmi. Bawalah boxer dan kaos sebanyak yang kita suka. Tapi jangan lupa juga bawa batik atau koko untuk jaga-jaga.


Mengenai mencuci, saran saya cucilah pakaian kapanpun sempat. Jangan biarkan pakaian kotor menumpuk. Selain kita juga bisa menghemat tenaga dan waktu, insya Allah pakaian kita akan selalu ready stock. Bagaimana pun kita sedang berada di kampung orang. Kalau di rumah sendiri bolehlah kita bersemedi berjam-jam di kamar mandi, nah kalau di rumah orang? Hehe.

Sebagai tambahan, bawalah selimut bila diperlukan. Dan terakhir, jangan lupa bawa handuk! Kecuali bagi yang sudah terbiasa join! Hehe.

Obat-obatan

Mungkin kita akan ditempatkan di daerah yang berbeda iklim. Biasanya selalu berkeringat sepanjang hari, eh dilempar ke daerah yang dinginnya setengah mati. Belum lagi persoalan beda makanan dan air (yang di beberapa tempat) tidak bersih. Perut akan shock. Kalau sudah begitu, mulai deh bersin-bersin, perut berdisko (hahaha), kulit gatal-gatal, kepala pening, dan sakit hati (hahaha).

Adalah bijak untuk mempersiapkan obat-obatan sebelum berangkat. Yang ringan-ringan saja, seperti obat flu, diare, dan sakit kepala. Bawalah dalam jumlah yang lebih dari cukup, maksudnya jangan pas-pasan. Siapa tahu nanti teman kita satu kelompok ada yang memerlukan.   

Lain-lain

Tentunya di sana kita mandi (ya iyalah! Hehe). Soal sabun, ada baiknya membawa yang cair. Jadi kalau nanti dipakai bersama, akan tetap higienis. Bawalah yang ukuran besar. Jadi kita tidak repot bolak-balik ke pasar. Shampoo dan pasta gigi juga jangan sampai lupa dimasukkan ke ransel.

Terkait pengabdian, yang paling populer dan sering dilakukan tentulah mengajar. Jika memang dirasa perlu membawa bahan, bawalah saat berangkat. Di sebagian daerah, alat tulis kantor sangat sulit untuk diperoleh.

Selamat Mengabdi!

Selamat jalan! Baik-baiklah dengan rekan satu kelompok. Di daerah nanti, mereka lah saudara kita. Akrablah dengan induk semang karena di sana mereka lah orang tua kita. Dan bersikaplah yang baik dengan masyarakat karena bersama dan kepada mereka lah kita mengabdikan diri.

Banyak-banyaklah bersujud kepada Allah. Dialah yang menggenggam setiap sel di dalam tubuh kita. Dia juga yang mengatur segala sesuatu. Insya Allah semuanya akan baik.

Sebisa mungkin, hindarilah sikap negatif. Misal, jangan sampai menulis ‘mau pulang…’ di Facebook. Kalau sudah tinggal beberapa hari lagi bolehlah. Yaa, siapa yang tidak merindukan kampung halaman? Tapi dengan bersikap manja, kita hanya menyiksa diri sendiri. Mungkin kondisi di daerah nanti akan sangat berbeda dengan apa yang biasa kita jalani, tapi nikmatilah. Dan percayalah, akan ada saja sesuatu yang menarik di sana insya Allah.

Sering-seringlah menghubungi orang tua, sanak-saudara, dan teman-teman. Ya paling tidak, itu bisa sedikit mengobati kerinduan dan memberikan semacam motivasi untuk terus bertahan.

Selamat mengabdi, bro & sista!

Dan akhirnya, inilah sedikit saran dari saya, semoga bermanfaat. Saya mendoakan semoga kegiatan kawan-kawan di daerah nanti bisa bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan pribadi kalian. Baik-baik di sana, sampai ketemu lagi! Insya Allah. Salam.



sumber gambar obat-obatan:
adultmeducation.com

Saturday, May 12, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 2 comments

Comments (2)

  1. Kalau saran untuk kami yang cewek Bang? Gimana tuh? :D

Leave a Reply