Letting Tua


Saya tiba di semester delapan. Sebuah semester di mana mata kuliah habis, kegiatan menipis, tapi beban kepala justru semakin sadis. Lho kok bisa?

Tepatnya saya tidak tahu kenapa. Kepingan-kepingan kecil janji, masalah, dan ekspektasi masa depan agaknya bersatu membentuk sebuah gunungan beban. Beban yang kemudian memberatkan kepala, membuat galau perasaan, dan menjadikan bibir jarang tersenyum. Halah.

Saya berjanji selesai kuliah tahun ini. Sementara deadline pendaftaran sidang berada di bulan Agustus, sekitar dua bulan lagi. Waktu 60 hari cukup panjang memang. Tapi banyak sekali bisikan yang membuat halaman skripsi saya tak kunjung bergerak. Ada rasa malas yang bodoh. Masih ada kebiasaan bentar lagi deh. Halah. 

Penelitian skripsi juga membuat saya khawatir. Saya mengambil sampel mahasiswa, sementara waktu final sudah berakhir dan kelas juga sudah bubar. Terlebih (dengar-dengar) saat puasa nanti kuliah diliburkan. Saya bingung juga bagaimana menemukan responden nanti. Saya meneliti tentang tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen. Jumlah dosen yang akan diteliti di atas sepuluh orang. Untuk masing-masingnya setidaknya saya memerlukan 10 mahasiswa yang pernah diajar oleh dosen yang bersangkutan. Mudah-mudahan adik-adik letting saya nanti bersedia diwawancarai walau dengan kondisi kelaparan (ntar abang traktir deh buka puasanya, hehe).

Terkadang pikiran saya kembali terbang: setelah wisuda, mau ke mana lagi? Well, pilihannya hanya dua: saya mencari pekerjaan atau membuat pekerjaan. Saya suka menulis. Jauh-jauh hari saya membayangkan menjadi penulis lepas. Tidak sedikit job yang bisa diperoleh. Banyak perusahaan yang memerlukan penulis modul, brosur, iklan, dan banyak macam produk tulisan lainnya. Orang-orang juga kadangkala membutuhkan penulis makalah dan naskah pidato. Selain itu, saya bisa juga membuat cerpen, puisi, dan produk tulisan jangka panjang seperti novel. Dan kalaupun nanti saya harus mencari kerja, mungkin untuk menambah ilmu dan pengalaman, saya akan memilih perusahaan yang berhubungan dengan tulis-menulis. Sungguh asik bekerja di bidang yang kita sukai.

Entah kenapa saya tidak terlalu memikirkan tentang S-2. Saya hanya merasa harus bekerja dahulu. Ada sesuatu yang ingin saya kejar.

Sekarang kampus serasa sepi. Tidak banyak lagi teman-teman seangkatan yang bisa dijumpai. Ya kalau pun ada, paling sedang ngurus beasiswa atau bimbing skripsi, hehe. Penampilan kami (para letting tua) pun udah ketahuan sesepuhnya. Rambut gondrong. Ke kampus pakai sandal. Tatapan mata kosong. Suka senyum-senyum gak jelas. Raut muka yang laki-laki seperti harga emas naik. Kalau yang perempuan seperti bilang, “Tunggu ya bang. Bentar lagi adek selesai kuliah.” Dan yang pasti kami cukup alergi kalau ditanya tentang skripsi. Hehe.

Kadang-kadang para letting tua melakukan sesuatu yang jarang. Pernah saya lihat, teman saya, sebut saya namanya Syasya, men-standing sepeda motor di kampus! Saat itu kondisi kampus sedang ramai-ramainya. Beberapa teman lain, yang terkenal rajin setengah mati, sekarang tidak sulit dijumpai di rental-rental PS. Ada juga yang dulu alergi asap, sekarang telah menjadi ahli hisap (baca: perokok). Hahaha. Kami tidak gila. Hanya mendekati stress. Jadi nanti, kalau adik-adik bertemu dengan kami, sumbangkanlah sedikit senyuman (kalau tidak bisa meneraktir minuman). Tanyakan kabar kami, tapi tetap jauh-jauh dengan kata ‘skripsi’. Hahahaha.

Akhirnya, saya menyadari bahwa kegalauan ini semua berasal dari diri sendiri. Skripsi tidak sulit. Dosen pembimbing juga masih dalam taraf manusiawi. Hanya saya yang menunda-nunda pekerjaan. Masa depan juga bukan perkara yang harus ditakutkan. Semua adalah soal doa dan perjuangan (bicara memang enak, hehehe). Doakan kami yaa (gaya Benteng Takeshi).

Salam.

Thursday, June 21, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 7 comments

Comments (7)

  1. iyaaaaaa..
    banzaaaaaaaaaaiii~~~

  2. Bener..
    Itulah yg kami rasa dahulu..
    Halah,jgn larut..

  3. @cpas: thank, sista!
    @unknown: hehehe. oke kak!

  4. tau darimana namau samaran aku "syasya",,,hahaha

  5. betul skali... semua kembali ke diri kita, kalo terus menunda, jangan berpikir bisa 'membeli' target yang ada di kepala :)

    ayooo,dekati skripsi, dia itu anak manis loh,, ga galak.. :)

  6. @qaseh: nebak aja bro!
    @unni: betol tu unni yaa! doanya yaa
    thank semua udh ngunjung & komen!

  7. hahahahahhaha, ah ini benar benar curhat yang halah ...

Leave a Reply