Archive for September 2012

Biarkan Hujan


Biarkan rintik hujan jatuh
Menghapus jejak debu
Mengikis jejak langkah kita yang lusuh
Dan menjadikan tanah berbau

Biarkan rinai hujan turun
Agar tunas-tunas baru bermunculan
Hati-hati yang jemu tersegarkan
Dan pandangan tak lagi menoleh ke belakang

sumber gambar: omgshots.com

Tuesday, September 25, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 4 comments

Pelangiku dan Pelangimu


Mata kita bertemu
Selaput pelangi hitammu dan cokelatku
Mereka berbicara dengan bahasa yang tidak kita mengerti
Tapi anehnya
Hati kita mengikuti.


Saturday, September 15, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: Leave a comment

Ada Apa dengan Skripsi?


Menulis kata ‘skripsi’ di KRS awalnya begitu menyenangkan. Langsung terbayang bahwa masa studi tidak lama lagi. Apalagi saat mengikuti seminar judul dan diterima! Hati rasanya begitu girang. Imajinasi pun langsung naik ke level ntar kalo udah lulus kasih apa ya untuk pembimbing. Padahal menulis skripsi saja belum. Haha. Level khayalan kembali mendaki saat SK Skripsi keluar. Rasanya seseorang telah menembakkan peluru kosong di perlombaan marathon. Ingin rasanya berlari meninggalkan peserta lain. Saat itu, khayalan sudah sampai pada tahap ntar kalo wisuda mau traktir kawan-kawan di mana ya. Padahal, (sekali lagi) menulis skripsi saja belum. Haha.

Kemudian tiba saat di mana pembimbing mulai mengaktifkan pulpennya. Coretan mulai banyak. Tidak hanya sekali-dua kali, tapi berkali-kali. Minggu demi minggu berlalu. Halaman skripsi tidak bergerak lebih jauh dari BAB I. Hal ini diperparah dengan berondongan pertanyaan dari orang tua, teman seperjuangan, dan adik-adik letting, yang seakan telah mengadakan rapat pleno untuk secara kompak bertanya: “Udah siap skripsinya, bang?” Perlahan tapi pasti, hati mulai menyadari bahwa skripsi tidak semudah yang dibayangkan. Khayalan tentang wisuda pun perlahan mengabur. Rasanya ingin sekali tidur lalu terbangun sebagai mahasiswa baru. Walau harus pangkas cepak gak papa, yang penting bisa jauh dari skripsi (sebegitunyakah??). Haha.

Behind the Scene

Ada banyak cerita di balik pembuatan skripsi. Dan tentu saja ada yang sad ending juga happy ending. Persis seperti film Korea. Haha.

Ikhwani (22 tahun), dia satu jurusan dengan saya. Sesaat setelah judul skripsinya diterima, dia mendadak sibuk mencari job di warnet. Padahal teman-teman lain (termasuk saya), ya kalau cari pekerjaan itu tidak jauh-jauh dari mengajar. Wong kami mahasiswa Tarbiyah. Haha. Dan ada apa dengan Ikhwani? Apakah dia kesurupan? Atau apakah dia ketagihan main Facebook sehingga terpaksa bekerja di warnet demi mendapat akses gratis? Nyaris. Tapi lebih tepatnya dia menjadi OP warnet demi mencari bahan-bahan skripsi (yang tentunya gratis). Luar biasa! Tepuk tangan buat si Wan!! Dan akhirnya, dengan niat yang memang murni, Ikhwani pun alhamdulillah akan diwisuda tahun ini. Semua orang tersenyum kecuali pemilik warnet. Terang saja, setelah sidang skripsi, secara tiba-tiba Ikhwani mengundurkan diri sebagai OP warnet! Hahaha.

Ikhwani saat selesai sidang skripsi
Lain lagi dengan seorang mahasiswa, sebut saja namanya Broken. Sejak awal, dia cukup semangat menulis skripsi. Setiap malam dia menyempatkan diri online di warung kopi. Lembar demi lembar berhasil ia lewati.  Walau terkadang, perhatiannya teralihkan oleh Facebook dan Twitter. Maklum, Broken masih sedikit labil atau bahasa sekarangnya alay.

Suatu hari, tanpa Broken sadari, sebuah musibah menimpanya. Secara fisik Broken selamat, tapi secara mental dia sekarat. Broken mendadak ditinggalkan oleh kekasihnya! Dia pun terkena penyakit broken heart! Memang orang luar memandangnya simpel. Tapi hal ini berefek parah. Broken yang semula sangat gemar bersosialisasi, mendadak menjadi anti sosial. Dia mengurung diri di dalam kamar. Jika kawannya mengajak ngopi dia menolak. Rental PS yang semula menjadi pelipur lara juga mendadak ia tinggalkan. Jangan tanya skripsi, Broken mencampakkannya seperti halnya dia berusaha membuang jauh-jauh segala perasaan sakit hatinya. Dan seperti yang bisa ditebak, kelulusan Broken harus ditunda tahun ini. Sungguh sangat disayangkan. #PrayForBroken.

sebut saja namanya Broken
Banyak cerita-cerita lain mengenai skripsi. Seperti mahasiswa yang gagal lulus gara-gara ketiduran. Dia berjanji bertemu dosen pembimbing pukul 9 pagi, tapi baru bangun jam 12 siang. Dan secara tak tahu diri meng-sms sang dosen, “Bapak di mana?” 

Ada juga mahasiswa yang terlalu paranoid dengan dosen hanya gara-gara mendengar isu bahwa pembimbingnya itu killer. Jadi dia tidak pernah berkonsultasi dengan dosen itu. Dan apabila ada yang bertanya kenapa belum selesai skripsi, dengan ekspresi lugu ia menjawab: dosennya killer.

Tentunya ada banyak kisah-kisah lain yang tidak ingin saya ceritakan. Insya Allah nanti kawan-kawan akan mengalaminya sendiri.

Epilog

Saya perhatikan, mahasiswa yang memiliki tujuan atau sesuatu yang dikejar akan lebih cepat menyelesaikan skripsi. Seorang mahasiswa yang diultimatum tidak boleh menikah jika belum sidang, biasanya akan menulis sepuluh kali lebih cepat daripada mahasiswa yang belum berencana naik pelaminan. Apalagi kalau ada embel-embel: kalau bulan ini kau belum sarjana, aku nikahkan putriku dengan lelaki lain! Maka kecepatannya pun akan naik dua puluh kali lipat. Hahaha.


Saya juga sekarang masih skripsi. Saya belum lulus tahun ini. Dari apa yang saya alami, faktor-faktor eksternal seperti killer-nya dosen, susah mencari bahan, judul sulit, dan segala alasan luar lainnya tidak terlalu berpengaruh dalam selesai-tidaknya skripsi. Yang paling berpengaruh adalah diri kita sendiri. Saya tidak selesai bukan karena faktor eksternal di atas, tapi karena saya yang suka santai, menunda-nunda pekerjaan, dan masih menjalani prinsip singoh mantong (besok aja).

Skripsi pada dasarnya bukan hantu. Tidak ada dosen pembunuh kecuali kita yang membunuh diri sendiri. Tidak ada cerita bahan sulit jika kita rajin ke pustaka. Tidak ada kisah halaman skripsi stuck jika kita terus mengetik setiap hari. Dan akhirnya, bagi kawan-kawan yang akan memulai atau sedang skripsi, bismillah aja deh! Terus berusaha dan jangan lupa juga bantu-bantu kawan. Insya Allah selesai. Salam. 

Thursday, September 13, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 15 comments