Kacamata Kita dan Kacamata Mereka


Suatu hari saya pernah begitu kesal dengan seorang murid. Dia selalu telat 15 menit. Sampai kemudian saya menanyakan alasannya. Dia menjawab, “Saya tinggal di Mata Ie.” Mendengar itu saya terdiam. Tidak bernafsu untuk marah lagi. Jarak dari Mata Ie ke tempat bimbingan belajar berkisar  10 km. Saya pun maklum. Terlebih les berlangsung malam hari.

Saya pun sempat sebal dengan seorang teman. Terang saja, setiap kali saya mengajaknya ngopi atau sekedar jalan-jalan, dia menolak dengan alasan sakit. Alasan. Suatu hari, tanpa permisi saya berkunjung ke rumahnya. Saya kira dia bercanda, tapi dia memang benar-benar sakit. Ada bintilan-bintilan berair (dan gatal) yang muncul di wajahnya. Saya pun yang berniat ingin ngambek, mendadak menjadi kasihan.

Kacamata Kita

Disadari atau tidak, kita sering melihat orang lain dengan kacamata kita. Kita menilai mereka dengan ukuran yang kita buat sendiri. Padahal semua itu belum tentu benar. Kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang sedang mereka alami.

Lucunya, kita justru meminta pengertian saat sedang berada dalam kondisi sulit. Tapi kemudian berubah menjadi orang yang tidak pengertian saat mendapati orang lain dalam kondisi genting. Kita terburu-buru memvonis mereka buruk. Menganggap mereka mengarang-ngarang alasan. Padahal jika kita berada dalam posisi yang sama, kita juga akan memohon-mohon untuk dimengerti.

Kacamata Mereka

Mulai sekarang, ada baiknya kita melihat dengan kacamata mereka. Kita memandang sesuatu dengan perspektif orang lain. Mencoba merasakan bagaimana jika aku berada di posisi dia. Mudahan-mudahan dengan melakukan itu, hati kita menjadi bersih dari prasangka. Dan insya Allah dengan semakin banyaknya benih-benih pengertian di dunia ini, hidup pun akan menjadi lebih indah dan berwarna.

Akhirnya, terima kasih telah berkunjung. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat. Insya Allah. Salam.



Tuesday, October 16, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 7 comments

Comments (7)

  1. Mungkin termasuk juga kita bang di dalamnya.

  2. yup... jangan main hakim sendiri...
    tapi main hakim rame rame...
    *bercanda

    this is one of your best shot, buddy...

  3. it's a wow, kal aku share tulisan qe ni ya,... trus aku simpan di arsip catatan Fb aku boleh ? tapi jelas saya akn mencantumkan nama Muhammad haekal ...

  4. @hendri: iya bro. kadang2 kita gak sadar lakuin ini. moga bs saling mengingatkan lah. thank udh ngunjung!
    @afriyani: alhamdulillah. makasih.
    @HY: hahaha! thank, mong!
    @mahlizar: wah! alhamdulillah! oke, silahkan. thank, man!

  5. nah..ini aku setuju x ssama isi nya
    :D

Leave a Reply