Relasi


Jika ada orang yang bertanya kepada saya di mana tempat memesan pin atau konveksi baju, saya tak ragu untuk menyuruhnya menghubungi  Muntasir. Kalau ada yang bertanya siapa yang bisa menjadi wasit sepakbola atau futsal, saya akan langsung memberi nomor telepon  Armya. Dan bila ada tim basket suatu sekolah yang memerlukan pelatih berlisensi, Keni adalah orang pertama yang akan saya hubungi.

Mereka bertiga adalah sahabat saya. Ketika tawaran-tawaran seperti di atas datang, nama mereka selalu muncul di urutan pertama. Jika mereka tidak bisa, baru saya menawarkan ke kenalan-kenalan lain.

Silaturahmi

Semakin kita menjaga hubungan baik dengan seseorang, semakin melekat pula nama kita di hatinya. Tak heran, jika orang tersebut memperoleh tawaran (katakanlah yang berhubungan dengan pekerjaan atau bisnis), dia akan langsung terpikir mengenai karibnya itu. Tepat seperti hadist berikut: "Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dikenang bekasnya, maka hendaklah ia menjalin silaturahmi." (HR Muslim).

Untuk menjaga relasi atau tali silaturahmi sebenarnya tidak sulit. Kita hanya perlu meluangkan waktu untuk orang lain. Jika diajak ngopi, pergi. Bila ada teman yang sakit, kunjungi. Kalau diminta membantu mengerjakan tugas, aminkan. Saya mengatakan ini bukan bermaksud agar kita melakukan sesuatu dengan mengharapkan pamrih: pura-pura berteman, lalu pergi saat kepentingan pribadi sudah digenggam.

Relasi di sini bukan pula yang berbau negatif lagi hina, seperti relasi untuk memudahkan kita lulus di seleksi pekerjaan (dengan menzalimi orang lain yang lebih pantas). Yang saya maksud di sini adalah persahabatan yang tulus. Urusan rezeki, Allah yang akan mengaturnya. Mengirimnya tanpa pernah kita duga.

Epilog

Akhirnya, selain memanjangkan rezeki dan menjadikan seseorang dikenang kebaikannya, menurut beberapa hadist lain, silaturahmi juga membuat umur kita panjang, membesarkan peluang meninggal dunia secara khusnul khatimah, menimbulkan cinta-kasih dalam keluarga, dan menjadi kunci masuk surga. Lalu jika memang demikian, apa lagi yang menghalagi kita merajut silaturahmi dan memperbanyak relasi? Tanpa kedua hal itu, segala kepandaian dan keahlian kita takkan bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Semoga bermanfaat. Insya Allah. Wassalam.






Monday, October 15, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 6 comments

Comments (6)

  1. mantap joy! update terus, mong!

  2. wah wah, bagus ni untuk ak refleksi diri,haha

  3. tulisan isi seperti cermin, menggugah,merefleksikan diri dan entah isi hati atau narsis diri, yang jelas si penulis ini apa adanya diri. dengan kepribadian seperti itu beliau tidak akan susah payah hidup di dunia ... Mr lee ...

  4. @HY: alhamdulillah. makasih, mong!
    @putra: hahaha
    @mahlizar: wow! amiiin! insya Allah. makasih bro!

Leave a Reply