Tawaran



Saya mengajar les bahasa Inggris di sebuah SMP di Banda Aceh. Terkadang, jika pihak sekolah membutuhkan tenaga pengajar bahasa Inggris, saya diminta untuk mencarinya. Tentu saja saya langsung menghubungi teman-teman satu jurusan di kampus saya. Mereka yang saya hubungi pertama adalah teman-teman dekat. Orang-orang yang saya anggap mampu.

Beberapa teman ada yang langsung menerima. Namun sebagian lagi menolak dengan berbagai alasan.

Saya bukan ahli psikologi. Tapi yang saya rasakan selama ini, ketika seseorang sering menolak tawaran, ada perasaan sebal yang muncul. Ada perasaan enggan untuk menawarkannya lagi kepada orang tersebut. 

Tidak Selalu Datang

Tawaran (kita bicara dalam hal pekerjaan) memang akan selalu ada. Yang kita tidak tahu adalah apakah ia akan selalu datang kepada kita. Orang-orang yang menawarkan suatu hal, tentunya tidak asal bertindak. Mereka melakukannya setelah melalui proses pertimbangan. Mereka tidak hanya memberikan kesempatan kepada kita. Lebih dari itu, mereka memberikan kepercayaan

Jika toh kemudian kita menolak tawaran, hal pertama yang terjadi adalah orang tersebut akan kecewa. Tawaran mirip seperti hadiah. Menolak hadiah pemberian orang lain tanpa alasan yang jelas tentu akan membuat kesal. Apalagi jika berlangsung berkali-kali.

Apakah ketika kita menolak tawaran, orang tersebut menjadi rugi? Sama sekali tidak. Ketika seseorang menolak tawaran saya untuk menjadi tenaga pengajar bahasa Inggris, saya tidak pusing. Ada ratusan mahasiswa lain yang cukup kompeten untuk mengisi posisi tersebut. Oke kita cakap dalam mengajarkan bahasa Inggris, tapi apakah kita hanya satu-satunya orang di dunia ini yang mampu melakukannya? Jangan sampai kita kehilangan kesempatan yang telah berada dalam genggaman.

Pertimbangkan

Ada baiknya kita selalu mempertimbangkan tawaran yang ada. Banyak dari kita yang berdoa kepada Allah SWT agar ditambah rezekinya. Siapa tahu, tawaran-tawaran yang datang tersebut adalah jawaban dari doa-doa kita. Lebih-lebih, jika kita melaksanakan tugas tersebut dengan memuaskan, tentu tawaran-tawaran lain akan berdatangan dengan sendirinya. 

Akhirnya, saya ingin mengatakan bahwa ada banyak orang yang memiliki kemampuan luar biasa di dunia ini. Tapi hanya sedikit yang mampu memanfaatkan kesempatan. Dan semoga kita termasuk golongan tersebut.

Terima kasih telah berkunjung. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat. Insya Allah. Salam.


Monday, October 22, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 2 comments

Comments (2)

  1. yeah... try not to reject the offer, but be careful... it is still, an offering...

    *offering = persembahan

  2. @HY: yeah, man! we gotta consider it, not directly reject it!
    thank for visiting (always)!

Leave a Reply