Joking



Tadi pagi di kelas Psikologi Pendidikan, kembali kami mengadakan presentasi kelompok. Dalam kegiatan ini, kami diharuskan merespon materi. Bisa dengan pertanyaan atau menambahkan argumen teman yang masih dirasa kurang.

Mata kuliah ini sebenarnya kepunyaan semester tiga. Saya mengulang kembali bukan karena nilai saya di pelajaran ini buruk. Tapi karena suntuk saja. Masak semester ini yang saya lakukan hanya menulis skripsi? Bosan lah. Haha.

Ketika diskusi berlangsung, seorang anggota kelompok bertanya, “Maaf, bisakah Anda jelaskan di mana kegiatan pembelajaran itu diadakan?” Dia bertanya kepada seorang teman saya.

Sebelum sang teman menjawab, saya sudah duluan nyahut: “di kuburan.” Sontak kelas tertawa. Namun tentu saja sang penanya menjadi muram. Saya bisa melihat ekspresinya. Mendadak saya menyesal. 

Bahaya

Bercanda atau joking memang asik. Ada kenikmatan yang tidak bisa dilukiskan saat kita tertawa lepas. Sialnya, saat itu kita lupa, bahwa tidak semua orang tertawa. Ada yang sakit hati.

Perkara hati memang tidak bisa main-main. Saat seseorang sudah sakit hati karena perkataan kita, dia bisa saja tidak lagi menaruh rasa hormat. Perasaan benci muncul. Bahkan terkadang, doa-doa buruk dalam hati bisa meluncur tanpa sempat disadari. Hal yang terakhir ini paling saya takuti. Bisa saja orang yang kita ejek telah berubah statusnya menjadi orang yang teraniyaya: orang yang doanya memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan. Kan bisa bahaya.

Lebih lanjut, mereka yang gemar bercanda atau berkata pedas, apalagi yang termasuk dalam kategori berlebihan, bisa pelan-pelan dihindari oleh orang. Siapa yang betah coba berteman dengan orang yang kata-katanya menyakitkan hati?

Akhirnya, sekarang ada baiknya kita mulai banyak-banyak berpikir sebelum berbicara. Bercanda memang menyenangkan, tapi menjaga hati tentu lebih utama. Jangan gara-gara candaan yang berlebihan, malah hubungan menjadi renggang. 

Semoga bermanfaat ya tulisan kali ini. Insya Allah. Oya, skripsi saya sekarang sudah sampai tahap penelitian. Jadi kerjaannya sekarang bertualang dari letting ke letting. Sebar kuesioner. Observasi dosen mengajar. Begitulah. Hahaha. Doanya ya kawan-kawan. Salam :)


Friday, November 9, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: 2 comments

Comments (2)

  1. katanya, saat kita tertawa adalah saat kita paling jauh dari Tuhan...
    wallahu'alam, joy... :)

  2. wah. ngeri juga!
    wallahu'alam

Leave a Reply