Rutinitas


Semakin sering kita melakukan sesuatu, semakin ahli pula kita akan hal itu. Dalam hal apapun.

Seseorang yang suka tidur, akan menjadi ahli tidur. Tidur baginya mudah sekali. Ia seakan memiliki tombol untuk mematikan dunia nyata dan masuk ke dunia mimpi. Tidak perlu meminum sedatif atau obat tidur.

Pengulangan

Kita semua memiliki rutinitas. Hal yang kita lakukan dari pagi hingga pagi berikutnya. Ia seringkali merupakan rangkaian hal yang sama: kata kerja yang sama, jalan yang itu-itu saja, kedai kopi langganan, rentetan kegiatan yang terus berulang.

Semua hal itu membentuk kita. Orang-orang akan menyebut kita sebagai “guru” jika kegiatan harian kita adalah mengajar. Teman-teman akan memanggil kita dengan sebutan “ahli hisap” jika rokok adalah penghias hari-hari kita. Suka atau tidak, semua kegiatan membentuk image yang melekat pada diri seseorang.

Lalu apa pentingnya rutinitas?

Semua karena kita memiliki impian.

Ali menjadi petinju karena ia rutin berlatih dan bertanding. Pram menjadi penulis karena ia menulis.  Mereka menjadi apa yang mereka lakukan. Maka jika kita ingin menjadi sesuatu, lakukanlah kegiatan yang menuntun kita ke arah itu. Terus-menerus. Tanpa berhenti. Sampai kita tidak sanggup lagi.

Maka jangan terkejut jika nanti tanpa kita sadari semua impian itu kita peroleh. Entah suatu hari kita menyadari di depan kaca bahwa perut sudah six-pack (karena rutin berolahraga) atau suatu malam kita menjerit di rumah sakit ketika mendengar vonis kanker paru-paru dari dokter (karena rutin merokok).

Akhirnya, seperti halnya setiap hal di dunia ini, rutinitas adalah pilihan. Mau jadi apa. Terserah kita. Sip?


Semoga bermanfaat. Insya Allah. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk berkunjung :) 

Thursday, February 27, 2014 by Muhammad Haekal
Categories: 20 comments

Comments (20)

  1. Luaaarr biasaaa... sngat inspiratif bg... :D like3x ehehe

  2. wah. alhamdulillah.
    thanks ya badral udang ngunjung & komen :)

  3. Nice post

  4. topik yg sederhana tp 'menarik ketika dibahas :-)

  5. @anonim: thanks :) alhamdulillah

    @devy: wah. betol bu psikolog. salah2 pilih rutinitas, bisa kacau masa depan. hahaha

  6. Nice post..... bermakna.

    "rutinitas adalah pilihan. Mau jadi apa. Terserah kita. Sip?"
    I love this word....hahaha

  7. Nice Kal. Kita hanya perlu rutin melakukan sesuatu jika ingan sukses

  8. @lintasanpenaku: wah. thanks bang mursal. alhamdulillah.

    @azhar: sip! thanks bang azhar. alhamdulillah

    @fardelyn: iyaa kak :D

  9. setuju. kita harus rutin dan juga fokus --> ngomong ke diri sendiri

  10. Hidup adalah pilihan, pak haekal. :D

  11. @liza: sip. sip kak!

    @zaenul: sip. benar sekali, zaenul :D

    thanks udah ngunjung & komen :)

  12. kayak tersadar akan sesuatu, kita adalah sswatu yg kita kejar, ya?? :D
    anyway, great posting! inspiratif! ;)

  13. "Rutinitas adalah pilihan". Rutinitas terpadu dengan imajinasi. Jadi ingat lagu oasis. Keren kal :D

  14. Nice, Haekal! :)
    Ada juga yang bilang, jangan sampai terjebak dengan rutinitas (which is not what you meant in this post, I guess?)
    ini kayaknya untuk orang hectic yang mengerjakan sesuatu karena sekedar bagian dari rutinitas dan hilang esensi dan gak ada passion lagi. ::D

  15. bg hekal, sarah izin share yaaa

  16. @juli: alhamdulillah.
    hahaha. kejar teros.

    @andrie: alhamdulillah.
    nyannn. tunggu apa lagi kalo gitu bro :D

    @azizah: alhamdulillah. thanks kak.
    yop. rutinitas yg kami maksud itu "kebiasaan" gitu :D

    @sarah: okee dek :)

  17. Maka dari itu kita disini jadilah seperti ini (baca: narablog alias blogger) :D

  18. Hai, Haekal.
    tulisan kamu bagus-bagus ya. Blognya juga bagus. Sesekali saya berkunjung ke sini, selalu ada hal yang baru. terus menulis. :)

  19. @aulia: yop. tepat sekali itu, bang :D

    @deliana: wah. alhamdulillah. thanks deliana :)

Leave a Reply