Archive for June 2015

Puasa Kaum Ghuraba'



Oleh: Emha Ainun Nadjib*

Jutaan hamba Allah yang berpuasa di muka bumi, jutaan Muslimin yang menyediakan diri untuk berprihatin selama Ramadhan, sesungguhnya diam-diam sedang melakukan proses penyembuhan atas sakitnya seluruh kehidupan di alam semesta ini.

Kita semua yang merelakan diri untuk berlapar dan berhaus sepanjang hari, yang berjuang menahan diri dari berbagai kenikmatan, serta yang menundukkan hati untuk membayarkan cinta kasih kepada Allah, pada hakikatnya sedang berperan mengurangi ketidakseimbangan kosmologis ketimpangan pergaulan nilai-nilai, serta mengutuhkan kembali bangunan ciptaan Allah yang selama berbulan-bulan sebelumnya kita rusak-rusak, kita retakkan-retakkan, dan kita gerogoti.

Aktivitas puasa adalah mengendalikan bagian-bagian dalam diri fisik kita untuk melakukan pengendapan, sublimasi, diam, tunduk, memasuki 'kosong', agar berjumpa dengan 'isi yang sejati'. Usus kita bermeditasi, urat saraf kita meraba bagian dirinya yang terlambat, perut kita bersabar, keseluruhan organ tubuh juga rohani kita mengerjakan proses peragian.

Orang-orang yang berpuasa, sebagaimana orang-orang yang mendirikan shalat, zakat, dan haji, pada hakikatnya sedang memperjuangkan keselamatan alam semesta dan kehidupan seluruh umat manusia. Zakat memacu distribusi kesejahteraan sosial, shalat mengembalikan kewajaran metabolisme kosmologis, sedangkan puasa menarik kembali kondisi dan harkat hidup umat manusia dari segala hal yang palsu dan tidak penting menuju nilai-nilai dan situasi hidup yang sejati dan berada dalam rangkuman Sunah Allah.

Kemudian ibadah haji adalah pesta rohani untuk merayakan keselamatan dan kemenangan itu. Ada beribu-ribu fungsi, kandungan nilai, makna, dan hikmat yang dimuat oleh ibadah di dalam Islam, juga puasa.

Makna dan fungsi ibadah tidak berlaku hanya pada diri pelakunya, tetapi juga bagi keseluruhan kehidupan ini. Seribu pemeluk agama Allah bisa mengembarai lautan makna ibadah berdasarkan pengamalan dan penghayatan serta perenungannya. Dan jika mereka tiba pada keterkaitan antara aktivitas shalat dan puasa massal yang berlangsung di seluruh permukaan bumi, mereka insya Allah akan menemukan betapa seluruh umat manusia seharusnya mengucapkan terima kasih kepada kaum Muslimin yang telah dengan setia menjalankan perintah ibadah, dan karena itu mereka turut memelihara keseimbangan kosmologis dan keselamatan hidup alam semesta ini.

Tetapi, siapakah yang mengetahui hal itu? Siapakah yang mengakui? Siapakah yang memiliki ilmu untuk sanggup memahami?

Friday, June 19, 2015 by Muhammad Haekal
Categories: , , , , Leave a comment