Memulai Lagi


Saya sadar saya lebih kuat sekarang. Saya pernah jatuh, kecewa, ditolak, dan gagal. Semua nestapa itu membantu saya tumbuh lebih kuat, walau saya juga kerap meringis ketika kadang-kadang terpeleset mengulangi kesalahan yang sama. Dalam hal ini, saya mulai mengerti bahwa kesalahan secara luas merupakan proses yang positif jika dengannya manusia bisa belajar. Secara khusus, jika kesalahan itu adalah bentuk pengulangan, ia lebih kepada ketololan atau kebebalan pelakunya. Dan akhirnya, ia akan menghadapi seperti yang dikatakan George Santayana, "seseorang yang tidak mengambil pelajaran dari apa yang telah ia lalui akan dikutuk untuk mengalaminya lagi."

Berkaitan dengan keterpurukan yang saya alami, saya tidak membencinya. Saya merangkul mereka sebagai pengalaman hidup yang berharga. Saya tidak menyesal sekalipun terkadang merasa sedih apabila kesalahan yang saya lakukan itu melibatkan orang lain. Saya meyakini, rasa sakit lebih mudah diterima sendirian. Menularkannya pada orang lain hanya menimbulkan rasa bersalah. Namun demikian, jika pun terjadi, saya memaksa diri untuk tidak larut di dalamnya. Yang sudah berlalu, ya sudahlah.

Memulai sesuatu yang baru adalah hal yang menurut saya menyenangkan, apalagi jika seseorang lihai melihat terbuka luasnya harapan dan kesempatan. Kehidupan memiliki banyak lorong untuk membuat manusia bersedih, namun ia lebih memiliki banyak jalan untuk membuat manusia bahagia. Semua tergantung dari cara seseorang melihat dan menyikapi apapun yang dialaminya.

Tidak perlu larut dalam kesedihan yang panjang untuk beberapa rencana yang gagal. Mungkin bukan itu yang terbaik. Barangkali ada hal lain di masa depan yang akan memberikan kebahagiaan. Pada akhirnya, kepada Tuhan yang maha bijaksanalah berpulang segala simpul-simpul harapan. Manusia hanya perlu sering-sering melihat ke depan. Di belakang hanya ada pelajaran, bukan kehidupan.

Monday, June 20, 2016 by Muhammad Haekal
Categories: Leave a comment

Leave a Reply