Fleksibel


Kehidupan sekarang menuntut manusia memiliki fleksibelitas tinggi. Dunia berjalan cepat, orang-orang berubah, dan rencana kadangkala menjadi harapan yang tidak pernah terwujud.

Kita barangkali perlu berubah, jika itu memang diperlukan. Kita juga bisa melupakan (atau dalam kata yang lebih diplomatis disebut "merelakan"), jika itu membuat segalanya jauh lebih baik. Kita harus tetap berjalan karena berhenti dan merenungi nasib secara berlebihan hanya akan membuat kita tenggelam lebih dalam. "Ya sudahlah," kata Bondan.

Kita mungkin sudah sampai di pemahaman bahwa untuk melakukan transaksi pembelian, kita perlu uang. Hampir tidak ada yang gratis, bahkan kencing sekalipun. Tidak selamanya juga kita menjadi anak-anak yang setiap pagi menerima uang jajan. Uang, pemasukan, atau apapun namanya, perlu dipikirkan, sekalipun sebagian kita menempatkannya di lapis yang kesekian.

Kita bisa bercita-cita menjadi apapun, tapi sialnya kita tetap manusia yang butuh makan, ngopi, jalan-jalan, atau bagi yang berkeluarga bisa lebih rumit lagi. Lagi-lagi kita dihadapkan dengan bagaimana caranya kita bisa memenuhi kebutuhan mendasar itu. Kita boleh, katakanlah, menjadi dosen. Tapi ketika posisi itu, apalagi di negara kita, belum bisa memenuhi apa yang kita butuhkan, kita harus bisa membuka diri untuk kemungkinan-kemungkinan lain. Berbisnis misalnya atau apapun itu sepanjang dibenarkan oleh hukum agama dan negara.

Syukurnya kita memiliki Tuhan yang menjamin setiap insan di bumi ini memiliki rezeki masing-masing. Namun, hal itu bukan berarti kita bisa duduk bermalas-malasan saja, kecuali kita dilahirkan sebagai orang bermukjizat tinggi yang dapat menghasilkan butiran-butiran emas dari keringatnya. Berusahalah dan jangan lesu begitu, apalagi buat kita yang masih lajang. "Sesungguhnya seorang jomblo yang malas hanya memiliki satu hak: untuk di-bully temannya atau melajang selama-lamanya." (Bukan Hadist).

Foto: Evan Clark

Tuesday, August 9, 2016 by Muhammad Haekal
Categories: 4 comments

Comments (4)

  1. pingin ketawa baca kalimat terakir :D

    dan pada akirnya aku nyemak komen dimana mana..maafkan

  2. hahahhaa.

    oke kakk. terima kasihh :D

  3. Jomblo adalah nasib atau takdir...hehe

  4. Jomblo adalah kesempatan utk mengenal diri sendiri :D

Leave a Reply