Mendasar

Ketika seorang ibu menyerobot antrean saya di gerai Roti Boy bandara, saya tahu belum banyak yang berubah di kampung. Hati saya semakin kesal melihat sampah bertumpuk di selokan. Di jalanan, orang-orang masih menerobos lampu merah. Di kampus, toilet dipenuhi kerak kotoran. Di beberapa persimpangan, spanduk-spanduk Pilkada bertebaran dengan janji basi dan murahan. Sementara di masjid, sebuah tempat yang saya harapkan memberi kedamaian, salat Jumat pertama saya dipenuhi khutbah penuh kebencian.
 
Di meja kopi, pernikahan masih dibicarakan dengan intensitas terlampau tinggi seakan-akan ia adalah satu-satunya tujuan penciptaan manusia. Beberapa teman sibuk bertanya, mengatur, dan mencandai kehidupan orang lain seolah-olah mereka adalah boneka yang tak memiliki pikiran dan perasaan. Masih banyak hal-hal mendasar yang belum selesai dan sebagian anak muda justru memilih bergosip (dan bermimpi menyelesaikan masalah umat manusia?).

Minggu pertama saya di kampung adalah sakit kepala. Terlalu banyak masalah dan saya merasa begitu kecil dan tak berdaya []

Monday, January 30, 2017 by Muhammad Haekal
Categories: 3 comments

Comments (3)

  1. welcome back bang!!

  2. negeri ini tidak pernah berubah kal :)

Leave a Reply