Seorang Teman yang Berangkat


Suatu hari, seorang temanku berangkat menuju ibu kota. Aku menunggunya di bandara. Itu pertama kali dia naik pesawat.

Beberapa bulan lalu, dia mendapatkan surel pengumuman kelulusannya pada sebuah program beasiswa. Seingatku, dia paling tidak sudah lima kali melamar namun gagal. Usaha terbarunya juga merupakan percobaan terakhir, katanya dulu.

Mengenai kegagalannya di masa lalu, aku percaya hal itu terjadi bukan karena dia bodoh. Dia seringkali gugur di tahap wawancara. Bagiku, dia adalah tipe orang yang menggebu-gebu dalam menyampaikan pendapat. Jika orang belum mengenalnya, dia mungkin akan dianggap emosional dan intimidatif. Padahal, dia adalah orang yang terbuka untuk perbedaan. Walaupun misalnya dia dalam posisi tidak setuju, dia akan selalu memosisikan diri untuk berdiskusi, bukan berdebat. Di seleksi yang terakhir, kupikir dia berhasil berbicara lebih tenang.

Di akhir pekan, kami sering nonton bola di sebuah kedai nasi goreng yang relatif sepi. Nasi gorengnya enak, namun entah kenapa, banyak pembeli lebih memilih menyantapnya di rumah. Di sana siaran bola disorot ke layar menggunakan proyektor. Karena seringkali yang menonton cuma kami berdua, kami bebas memilih pertandingan apa yang ingin kami tonton. Dalam banyak kesempatan, kami memilih pertandingan Arsenal. Itu merupakan klub favorit teman saya. Pendukung klub ini terkenal setia, walau tahun demi tahun berlalu tanpa gelar juara liga.

Kami sering membicarakan apa saja tentang politik, pendidikan, dan isu-isu hangat lainnya. Berdiskusi bagiku adalah salah satu cara menjaga kewarasan dan mengurangi stres. Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang enak diajak ngomong, apalagi kalau sudah menyentuh isu-isu sensitif. Sebagian orang cepat marah dan bisa menggebrak meja jika mendengar pendapat yang berbeda dari pikirannya.

Aku tidak lama menjabat tangannya di bandara. Dia datang agak terlambat, dan pesawat akan segera berangkat. Kepergian seorang teman, bagiku bukanlah hal yang mudah. Aku berdoa untuk keselamatan dan kesuksesannya di masa depan. Sampai jumpa lagi! []




Monday, October 15, 2018 by Muhammad Haekal
Categories: Leave a comment

Leave a Reply