Tips Menjadi Penulis Freelance yang Baik

Penulis lepas atau yang dikenal dengan freelance writers, adalah sebuah kegiatan (mungkin dapat pula disebut pekerjaan) yang populer bagi para pribadi yang menyukai dunia penulisan dan kebebasan. Ya, jenis kegiatan ini disukai karena penulis memiliki kebebasan dalam menentukan waktunya sendiri. Tak jarang freelancing dapat menghasilkan pundi-pundi uang yang ‘wah’.
Namun bukan berarti, pekerjaan sebagai freelancer tidak memerlukan kedisiplinan (mentang-mentang free = bebas, hehe). Ketidakdisiplinan hanya akan membuat seorang freelancer menemukan jalan ke jurang, terpeleset, dan jatuh. Menunda-nunda menulis = tidak berkualitasnya tulisan = karier tamat.

Nah, berikut saya terjemahkan (tentunya dengan beberpa penambahan dan penyesuaian, hehe) sepuluh tips dari Zahid Zavali, seorang kontributor di workawesome.com, agar kegiatan freelancer menjadi lebih efektif. Semoga bermanfaat!

1.Mengatur kebiasaan tidur

Jika kamu adalah tipe orang yang “panas saat pagi” atau segala inspirasi menulis cenderung meluap saat waktu tersebut, maka tidurlah lebih cepat saat malam. Sebaliknya, jika “mesin” kamu cenderung panas saat malam, menulislah saat itu!

2.Berusaha menjadi tekun

Jika pekerjaan mulai terasa berat, bersabarlah, dan jangan tidur! Diperlukan waktu yang tidak singkat untuk dapat memperoleh pendapatan dari freelancing (saya sendiri memprolehnya dalam waktu hampir satu tahun).  Kamu juga dituntut bersabar dalam mencari “ladang” penulisan yang tepat. Kamu harus terus mencari jenis penulisan apa yang cocok atau membuatmu nyaman, dan jangan lupa juga pertimbangkan permintaan pasar. Dan jika kamu sudah menemukannya, fokuslah dan tunggu saja hasilnya!

3.Writer’s Block

Terkadang kamu merasa sedang tidak ingin bekerja. Ingin rasanya menghabiskan waktu menonton, membaca buku, atau jalan-jalan saja. Tapi sialnya, ada deadline yang sedang menunggumu, dan kamu memang diharuskan menemuinya. Jika itu terjadi, tenanglah. Selama kamu menjadi diri sendiri, semua akan baik-baik saja. Insya Allah.
Terus bagaimana caranya menghindari block? Mulailah dengan menuliskan kira-kira ‘kenapa’ inspirasi bisa hilang. Bila masih merasa inspirasi tidak datang (writer’s block), cobalah untuk berbicara dengan Tuhan. Ya, berbicara dengan Tuhan. Percayalah hasilnya akan baik!

4.Mengasah kemampuan menulis banyak tema

Kamu harus menjadi berani agar mampu menulis dengan berbagai macam tema: teknologi, kesehatan, ekonomi, keluarga, bisnis, dan lain-lain.

Bagaimana dengan moral menulis dengan berbagai tema? Katakanlah ada yang mempermasalahkan hal tersebut (bahwa mungkin kamu bukanlah ahli dalam bidang tersebut). Menanggapi hal tersebut, kamu harus mengatakan ‘Ya! Aku mampu menulis segala sejenis tulisan’. Sebagai penulis, itu bukanlah sebuah masalah. Sepanjang kamu mau bertanggung jawab terhadap tulisan. Tulislah apapun: majalah, koran, kartu ucapan, iklan, kehumasan, website, atau poster. Dan bahkan jika kamu mampu tulislah slogan, resume, ebook, ezines, atau bahkan ghostwriting. Apa kamu siap?    

5.Bergembiralah dengan karya sendiri

Sungguh mudah untuk bermalas-malasan saat ber-freelance, ditambah lagi dengan keberadaan internet yang memudahkanmu meng-copy ide, kata kunci, bahkan paragraph orang lain. Tapi hati-hati, saat seorang editor menjalankan Copyscape, kamu bisa ketahuan. Solusinya? Hargailah ide sendiri, dan jangan lupa meletakkan sumber apabila melakukan copy.

6.Sindikasi

Ada masanya di mana dua atau lebih tempat publikasi tulisan (bisa Koran, makjalah, dsb) berbeda menerbitkan sebuah karyamu (yang sama). Namun sekarang, para penerbit lebih cenderung menyukai konten yang ekslusif karena jika mereka me-reprint (cetak ulang) artikel yang sama dengan penerbit lain, pendapatan mereka mungkin akan berkurang.
Kamu bisa menyiasati hal tersebut dengan melakukan penulisan ulang atau re-orientasi agar tulisanmu memberikan warna baru baik bagi penerbit maupun pembaca.

7.Membuat portofolio

Klien membutuhkan bukti bahwa kamu adalah (benar-benar) penulis yang pantas bagi kepentingan mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagimu untuk menunjukkan hasil karyamu yang telah diterbitkan. Bila perlu, buatlah website pribadi agar karyamu tersebut lebih mudah diakses dan terkesan profesional.


8.Blogging

Bagi penulis freelance, sangatlah penting untuk menulis setiap waktu, walaupun sebenarnya tidak tahu menulis apa. Hal itu akan membuat semangat menulis tetap berada dalam jiwa sang freelancer, seperti halnya suntikan vaksin yang menjaga antibodi agar selalu siap dalam menghadapi serangan virus.  Jika setiap hari kamu mengasah kemampuan menulis, insya Allah pikiranmu akan selalu siap dalam menghadapi badai tugas penulisan, dan deadline. Menulislah di blog, siapa tahu blog-mu cukup menarik, dan secara tak sadar kamu sedang membangun pohon uang.

9.Membaca

Jika kamu ingin menjadi penulis yang hebat, rajin-rajin lah membaca. Semakin sering kamu membaca, maka akan semakin hebat pula tulisan dan gaya berpikirmu. Bacalah tulisan-tulisan dari para penulis dan pemikir hebat. Mungkin kamu juga bisa berkunjung ke aldaily.com, sebuah situs yang memuat informasi-informasi terpanas dalam dunia cyber.

10.Mengatasi kebosanan

Seperti pekerjaan-pekerjaan lain, kadangkala kamu mungkin menemukan titik jenuh dalam ber-freelancing. Tapi tenang, ada obat yang ampuh untuk itu: dengarkan mood-mu. Jika sedang menulis lalu kamu bosan, dan tiba-tiba ingin melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah. Jangan memaksakan diri. Sangatlah penting untuk menghindari stres dalam menulis. Dan itulah sebenarnya keindahan freelancing. Kamu bisa menyusun waktu dan kebebasanmu sendiri.
   
    Sekian tips dari Zahid Zavali, semoga bermanfaat bagi kita semua. Teruslah menulis! Salam.

ilustrasi: 
interface.ufg.ac.at
getintothebest.wordpress.com
reading-guides.blogspot.com

noholidaynolife.com

Saturday, October 29, 2011 by Muhammad Haekal
Categories: 2 comments

Comments (2)

  1. Mantab !! Bright and inspiring!! Pen is mightier than sword! :)

Leave a Reply