Jalan masih Panjang

Pagi itu, seperti biasa saya mengambil koran yang telah tergantung di sela jeruji pagar. Hari itu hari Sabtu: hari di mana koran lebih saya nantikan. Apa lagi kalau bukan karena rubrik opini Serambi Indonesia hari Sabtu memang dikhususkan untuk mahasiswa. Dan terlebih minggu itu saya mengirimkan tulisan.

Wah, terbit! Opini saya akhirnya diterbitkan juga, setelah beberapa kali mengirim tulisan. Saya cukup senang, tahun ini itulah tulisan pertama saya di media. (klik di sini untuk baca)

Seorang senior saya dan juga mentor saya dalam menulis mengingatkan agar saya jangan terlalu senang. Saya hanya baru merangkai tangga dan naik satu jejak. Ada banyak anak tangga lain yang harus saya daki. Banyak penulis yang berhenti ketika sebuah karyanya diterbitkan. Mereka keburu puas. Dia bilang, saya harus terbang lebih tinggi. Terus menulis. Tanpa peduli diterbitkan atau tidak. Saya mengangguk.

Akhirnya, setiap hal membutuhkan proses dan kesabaran. Saya bercita-cita ingin jadi penulis. Saya belum jadi apa-apa. Jalan masih panjang.


pic: vi.sualize.us

Monday, January 30, 2012 by Muhammad Haekal
Categories: Leave a comment

Leave a Reply