Penjual sirih di kawasan Mesjid Raya Banda Ace |
Archive for June 2011
Ranub: dari Personal hingga Seremonial*
Sunday, June 26, 2011
by Muhammad Haekal
Categories:
Rehat
3 comments
Ospek
Peserta ospek berkumpul di Blang Padang |
by Muhammad Haekal
Categories:
Kolom
7 comments
Maju
Jalan
Dan lihat ke depan
Di sana tujuan
Jangan peduli
Batu sandungan atau cemekam
Atau perasaan ingin pulang.
Dan lihat ke depan
Di sana tujuan
Jangan peduli
Batu sandungan atau cemekam
Atau perasaan ingin pulang.
Sunday, June 12, 2011
by Muhammad Haekal
Categories:
Kata-kata
Leave a comment
Rujak Sunti
Rujak Sunti |
Asam Sunti |
Jadi ceritanya saat saya SMA, kami memiliki sebuah perkumpulan nongkrong bernama Spatoe yang merupakan akronim dari XI-IPA I. Saat itu, kami sering berkumpul bersama, bisa jadi saat ada even khusus seperti buka puasa bersama, atau hanya sekedar refreshing dengan sharing bebas di suatu tempat.
Nah, dua orang teman saya, Orien dan Pipin, acapkali membawa bumbu rujak racikan mereka saat kami berkumpul. Jujur saat pertama kali mereka membawa bumbu tersebut, saya terkejut karena tidak pernah memakan rujak dengan bumbu seperti itu. Terlebih karena komposisi utamanya yang menggunakan asam sunti, sebuah bumbu masak khas Aceh yang dibuat dari belimbing wuluh yang dijemur serta dibubuhi garam hingga mengering. Rasa bumbu rujak ini cukup kaya, dan bahkan mengalahkan tagline sebuah permen: manis-asam-asin, ramai rasanya’, bumbu ini memiliki tambahan rasa pedas yang cukup menyengat.
Dan saya pun meminta resepnya. Tapi lucunya, selalu saja bumbu rujak yang saya buat tidak seenak yang dibuat oleh dua teman saya tadi. Saya rasa karena perbedaan asam suntinya, karena di beberapa tempat, ada asam sunti yang teksturnya sedikit basah, sementara di tempat lain ada yang benar-benar kering. Berikut resepnya. Sebagai catatan, saya tidak memiliki takaran khusus dalam membuat bumbu ini. Jadi, di resep berikut saya berusaha menakar-nakar saja, haha. Silahkan berkreasi, selamat mencoba!
Bahan
Asam sunti 5 buah
Cabai Rawit 8 buah
Kecap Asin 4 sdt
Kecap Manis 5 sdt
Jeruk nipis 1 sdt
Gula ½ sdt atau secukupnya
Air masak 4 sdt
Peralatan
Cobek atau tempat mengulek (saya menggunakan yang dari kayu)
Cara membuat
1.Cuci bersih asam sunti, dan cabai rawit. Tiriskan di cobek. Siram dengan perasan jeruk nipis.
2.Ulek sampai halus.
3.Tambahkan kecap asin dan manis. Ulek lagi.
4.Tambahkan gula. Ulek lagi hingga semua bahan menyatu.
5.Siap disajikan.
Bumbu rujak ini cukup mantap apabila dipasangkan dengan buah-buahan segar semisal mangga, jambu, atau bengkuang. Selamat menikmati. Anda memiliki bumbu rujak favorit? Silahkan share di komentar! Terima kasih telah berkunjung.
Thursday, June 9, 2011
by Muhammad Haekal
Categories:
Rehat
14 comments
Sekarang, Ya, Sekarang!
Karena waktu seringkali begitu luas, kita acap kali menunda untuk melakukan sebuah pekerjaan. Pekerjaan yang semestinya dapat diselesaikan sekarang, ditunda. Kita mungkin lupa bahwa waktu begitu berharga dan (sialnya) tidak bisa diulang.
Wednesday, June 8, 2011
by Muhammad Haekal
Categories:
Kolom
2 comments
Karena Kita Keluarga
Memang semua sudah terlanjur dingin. Tiada pelukan, bahkan jarang tatapan
Tapi tak apalah. Toh kita semua sedang mencari. Dan tak pernah berhenti belajar
Tapi tak apalah. Toh kita semua sedang mencari. Dan tak pernah berhenti belajar
by Muhammad Haekal
Categories:
Kata-kata
Leave a comment