Dan PPL (Praktik Lapangan) pun Tiba

Saat SMA, ketika saya mengetahui guru PPL (Praktik Lapangan) akan masuk, saya senang bukan main. Betapa tidak, jika mereka masuk, saya bisa mengeluarkan baju, permisi ke kantin, dan “sedikit” membuat ribut di kelas. Bagi saya dan beberapa teman, masuknya guru PPL adalah sebuah kesenangan (yang mungkin bagi guru PPL tersebut rasanya seperti perpeloncoan, hehe). Saya masih ingat ada seorang guru PPL yang hampir menangis karena ributnya kelas kami. Anak-anak SMA memang cukup kejam (maklum, masa puber, haha).


Saya?

Perjalanan hidup memang terkadang tidak bisa ditebak. Dulu saya menganggu guru PPL, dan kini saya yang berkemungkinan diganggu. Ya, roda kehidupan membawa saya berkuliah di Fakultas Tarbiyah (keguruan) IAIN Ar-Raniry dan sekarang saya berada di semester tujuh, dan ya, masa PPL pun tiba!

Bagaimana perasaan saya? Biasa saja. Haha. Yang saya takutkan dari PPL hanya dua hal: saya tidak bisa membuat murid mengerti pelajaran, dan saya tidak bisa menjawab pertanyaan murid. Itu saja. Dan saya berdoa dan berusaha semoga kedua hal tersebut tidak terjadi. Doakan saya ya (gaya benteng takeshi).

Setelah terjadi beberapa perubahan administrasi penempatan, saya insya Allah akan melaksanakan PPL di SMP 4 Banda Aceh setelah lebaran nanti. Harapan saya, kehadiran kami sebagai guru PPL dapat memberikan manfaat bagi siswa, dan benar-benar menjadi pengalaman berharga kami sebagai calon guru.

Tas hitam dari kulit buaya. Mari kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti. Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu (Guru Umar Bakri – Iwan Fals). Terima kasih telah berkunjung. Saya tunggu komentarnya. Salam.


foto merupakan koleksi pribadi dari Achie Febrianto Halim. 
Thank ci, udah mau share foto.