Seburuk-buruk kepasrahan adalah kepasrahan dalam kemalasan.
Kehidupan kita takkan berubah jika kita tidak berbuat apa-apa. Keberhasilan juga hanya menjadi impian jika cara kita memaknai kegagalan hanya itu-itu saja.
Apakah kita bisa melakukan perjalanan jika pekerjaan kita hanya tidur? Apakah sebuah tugas bisa selesai jika tak ada yang mengerjakan? Segala impian memerlukan pergerakan. Harus ada aksi dalam setiap rencana yang kita pikirkan.
Kesuksesan memang enak di dalam pikiran. Seperti melihat jarak Aceh dan Papua di atas peta yang hanya tiga puluh centimeter, padahal realitasnya adalah 5248 kilometer. Ya, berpikiran positif itu boleh, malah sangat dianjurkan. Namun jika usaha kita negatif, apa yang bisa kita dapatkan?
Selagi masih ada kesempatan, mari kita mulai dari sekarang. Menenggelamkan diri secara maksimal dalam usaha, doa, dan penerimaan terhadap keputusan Allah SWT. Itulah sebaik-baik kepasrahan.