Ketika lidah begitu gampangnya berdusta, hati tidak bisa.
Entah kita mendengarnya atau tidak, setiap hari hati kita berbicara. Ia membisikkan lagi impian-impian yang entah kenapa seiring semakin dewasanya usia, semakin mudah kita lupakan dan sangsikan.
Semakin dewasa, kita bukan semakin percaya diri. Kita malah semakin mengecilkan arti diri kita di dalam kehidupan. Kita membangun bermacam batasan, standar, dan alasan untuk “tidak bisa”. Ketika bertemu dengan tantangan, yang terpikir pertama kali adalah bagaimana cara untuk gagal. Sangat berbeda dengan diri kita di masa kecil dulu yang merajuk, memaksa, dan melakukan segala cara untuk bisa. Ingat dulu saat belajar sepeda? Entah berapa kali kita jatuh tapi bangun lagi. Entah berapa kali kita mencuri waktu tidur siang agar bisa latihan. Begitu taatnya kita hingga akhirnya sepeda bisa kita kuasai dengan sempurna. Saat itu, tanpa disadari kita sangat percaya arti berusaha. Sementara ketika dewasa, kita justru terlalu tunduk pada pengharapan–yang sayangnya tidak diikuti oleh pengorbanan.
Jalan Sunyi
Di tengah kehidupan yang bising ini, mengikuti suara hati seringkali menjadi jalan sunyi. Tidak banyak yang bisa mengerti, bahkan bisa jadi hanya Allah Swt dan diri kita sendiri.
Setiap manusia lahir ke dunia dengan peran. Kita semua juga dilengkapi dengar berkah berupa keahlian-keahlian unik yang tidak dimiliki oleh semua orang. Ada kan? Hati kita mengenal berkah itu. Ia pun selalu berteriak-teriak agar kita kembali percaya dengan apa yang dianugerahkan Allah Swt. Atau semuanya hanya akan menjadi kutukan yang bergentayangan selama sisa kehidupan kita.
Baik sekali jika kita mengambil waktu untuk berbicara dengan hati sendiri. Bernostalgia lagi dengan apa yang dulu pernah menjadi semangat dan gairah kehidupan kita. Atau kita juga bisa memilih untuk mengabaikan suaranya. Membiarkannya jadi dingin dan bisu. Kalau sudah begitu, selamat menjadi manusia yang bukan diri kita sendiri. Merdeka?
Semoga bermanfaat. Insya Allah. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk berkunjung :)
sumber foto: vi.sualize.us