Penjual Buku

Hidup terus berlanjut. Walau masih penuh kekurangan sana-sini, aku perlu menyiasatinya. Pekerjaan yang kuharapkan belum kudapatkan. Namun paling tidak, walau aku melakukan hal yang sebelumnya belum pernah kupikirkan, hal ini adalah salah satu kegiatan yang kunikmati. Ya, bulan ini aku mulai berjualan buku.

Gramedia dan beberapa toko buku kecil memang ada di Banda Aceh. Namun secara pribadi, aku terkadang kesulitan menemukan buku yang 'menarik.' Dulu, di Aceh pernah ada toko buku Dokarim yang digagas Komunitas Tikar Pandan. Namun seiring waktu, ia perlahan surut dan sekarang setahuku, ia tidak lagi menghamparkan lapak. Kesulitan ini pun rasanya dirasakan oleh sebagian orang di Aceh. Inilah salah satu alasanku memilih menjual buku.

Aku kemudian cukup bersyukur bisa menjalin kerjasama dengan beberapa penerbit dan distributor, seperti Mojok, INSISTPress, Marjin Kiri, Pojok Cerpen, dan baNANA Publisher. Aku pun kemudian cukup berbahagia bisa menjual buku di Banda Aceh dengan harga yang tidak jauh berbeda--bahkan untuk beberapa judul bisa sama dengan harga di Pulau Jawa.

Usaha ini kemudian menjadi lebih menarik karena aku menjalaninya dengan istri sendiri. Ada kenikmatan tersendiri ketika membangun sesuatu dari awal (dan dari nol) bersama-sama dengan seseorang yang kusayangi dan kupercayai.

Seperti halnya bisnis lain, penjualan buku juga tidak selalu lancar. Adakalanya, pembeli seperti tidak berhenti, namun bisa jadi sebaliknya. Sejauh ini, buku "Kura-kura Berjanggut" karya Azhari Aiyub, masih menjadi pembelian favorit di toko kami, KaNal Buku. Secara pribadi, aku pun masih dalam taraf menebak-nebak selera buku pembaca di Aceh. Di samping itu, kami juga tidak lupa bahwa KaNal Buku tidak bisa menjual sembarang buku mentang-mentang ia judul favorit. Paling tidak, buku yang kami jual juga mesti sesuai dengan nilai-nilai yang kami percayai. Seperti halnya makanan yang mengandung nilai gizi tertentu, buku juga dapat mempengaruhi pembaca. Kami tidak ingin menjual racun-racun intoleransi dan ekstremisme.

Hidup terus berlanjut. Dan aku menemukan satu kepingan diriku di Juni 2018 ini: penjual buku []

Tuesday, June 26, 2018 by Muhammad Haekal
Leave a comment

Leave a Reply