Dia


dia pernah menunggu ketukan
yang tidak kunjung pulang
dia pernah menanti pergi
yang tak pernah berpikir kembali
mereka pernah mengubah hatinya menjadi sebotol minuman,
plastik gorengan, jam tangan, dan seperangkat pesan di telepon genggam
mereka pernah menempelkan trauma, kecewa, dan putus asa
telak di kulit, lidah, mata, telinga, dan persendiannya

dia terus mengingatnya, takkan pernah lupa
luka-luka itu menumbuhkan bunga
di setiap helaian rambutnya
hari ini dia bukan perempuan yang sama.

Sunday, May 8, 2016 by Muhammad Haekal
Categories: Leave a comment

Leave a Reply