Semakin banyak buku yang saya baca semakin saya merasa diri ini tidak ada apa-apanya. Kecil. Apalagi ketika bacaan-bacaan itu membuka mata saya terkait permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa: besar dan bercabang-cabang. Terkadang saya merasa menyelesaikan masalah hanyalah utopia semata. Tapi tidak mencoba tentu adalah perbuatan yang lebih sia-sia.
Saya ingat kata seorang teman. Masalah bangsa Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama. Seseorang tidak bisa menjadi pahlawan tunggal dan memborong pekerjaan itu sendirian. Siapapun Presiden Indonesia misalnya, hanya akan jadi boneka jika orang-orang di sekelilingnya, atau lebih luas lagi rakyat Indonesia, tidak memiliki pikiran dan pergerakan kuat untuk berubah.
Saya sering berpikir, kenapa Indonesia masih menjadi negara yang berkembang dengan permasalahan pelik dalam hal ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan? Sementara di sisi lain, kita punya banyak sekali sarjana di berbagai lintas bidang. Apa yang sebenarnya sedang kita lakukan sebagai individu yang (katanya) memiliki ilmu?
Saya percaya jika kita berbuat sedikit saja sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, pelan-pelan kehidupan masyarakat Indonesia akan lebih baik. Insya Allah. Saya sangat menghormati orang-orang yang mengabdikan sebagian bahkan sepenuh kehidupannya untuk membantu orang lain. Mereka yang ketika dunia dikuasai oleh segala bentuk perayaan pribadi, misalnya selfie, justru sanggup menunjukkan bahwa kemanusiaan masih ada dan berhak pula dirayakan serta dipromosikan—saya menyebutnya helpfie. Ada pula sebagian lain yang memilih terus menjadi bayangan: mengulurkan tangan dan kemudian menjauhi keramaian, tepuk tangan, atau segala bentuk kemasyhuran.
Akhirnya, saya pikir akan rugi sekali jika rentang kehidupan kita hanya dihabiskan untuk memikirkan diri sendiri. Di sisi lain, kita tak pernah benar-benar tahu berapa lama waktu kita di dunia ini. Jadi, kalau bisa mulailah melakukan sesuatu. Apa saja. Kata orang bijak: bantulah orang lain maka kamu sebenarnya turut membantu dirimu sendiri []
Foto: Nicholas Swanson