Saya gemar sekali mengulang-ulang pernyataan bahwa kebiasaan akan membentuk atribut kemanusiaan kita. Manusia adalah apa yang dia lakukan. Oleh karenanya, saya pribadi sangat tertarik dengan segala jenis cara untuk membangkitkan kebiasaan positif dalam diri. Salah satunya adalah "teori 1%" yang dirintis oleh Kaizen.
Satu persen adalah angka yang begitu kecil tapi di sisi lain, tidak mungkin tidak bisa kita lakukan kecuali memang tidak ada niat. Hal ini menjadikan "teori 1%" pilihan yang masuk akal untuk berkembang secara pelan tetapi pasti.
Simpel saja. Kita hanya perlu memilih satu atau beberapa hal yang ingin kita kembangkan atau perbaiki. Bisa kemampuan memasak, menurunkan berat badan, atau menghafal ayat-ayat Al-Qur'an. Kemudian, kita tinggal memulainya dengan sederhana. Misalnya dalam hal memasak. Mulailah dengan mengenal dapur, cara menyalakan kompor, perkakas memasak. Esoknya bisa dimulai dengan menghafal beberapa jenis umbi atau buah yang acapkali digunakan sebagai bumbu inti. Esoknya, masaklah satu jenis hidangan yang sederhana. Bayangkan jika dalam tiga puluh hari kita konsisten berkembang dalam hal memasak itu.
Pengalaman pribadi saya, konsistensi itu, walaupun satu persen, tetap membutuhkan usaha yang tidak sedikit. Terkadang perasaan malas muncul bergandengan tangan dengan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Tapi kalau sudah konsisten dan jadi kebiasaan, kalian akan tahu betapa sebenarnya segala hal di dunia ini mungkin untuk kita kuasai. Insya Allah. Pada akhirnya, buah keberhasilan jatuh di hadapan manusia yang bersungguh-sungguh. Kalau kata senior saya: "Kerja keras tidak pernah bohong (baca: mengingkari hasil)". Selamat mencoba!
Foto: Linh Nguyen