Alhamdulillah puisi ini terbit di Serambi Indonesia. (klik di sini untuk langsung menuju situs)
---------------------------------------------------
Warna-warna saling berseteru
Mengadu mulut manis dan merdu
Di belakang tangannya melempar batu
Warna-warna saling berseteru
Merebut kursi nomor satu
Saling menyikut tanpa malu
Warna-warna saling berseteru
Sementara rakyat menonton gelisah
Bergidik melihat darah yang tumpah
Muhammad Haekal, mahasiswa jurusan PBI IAIN Ar-Raniry
sumber gambar: flickr