Saya terkadang begitu lemah. Sebagai penulis, usia saya masih bayi: saya masih memerlukan bimbingan dan kasih sayang dari orang tua (baca: senior).
Saya memang berniat menjadikan menulis sebagai profesi. Ranah kepenulisan memang tidak melulu formal. Saat ini saya baru mampu mengirimkan tulisan ke media. Dari situ lah saya mendapatkan pemasukan. Tapi sungguhlah itu tidak cukup, apalagi jika saya berpikir jauh ke depan. Suatu hari nanti, insya Allah saya akan berkeluarga. Dengan pendapatan saat ini, mungkin kami hanya bisa tinggal di kolong jembatan. Memang penulis tidak hanya berkutat di ranah sastra. Ada banyak ranah lain yang bisa digarap, seperti penulisan buku, modul, makalah, bimbingan skripsi, iklan, dll. Tapi untuk saat ini, saya belum mampu menyentuhnya. Semoga suatu saat saya bisa membuka jalan ke arah sana. Insya Allah.
Penulis tidak mendapatkan penghasilan dengan plok. Ia harus melewati proses kreatif yang tidak mudah. Itupun dilalui tidak dengan jaminan bahwa karyanya akan lulus seleksi. Saat ini, kecepatan maksimum saya dalam menggarap sebuah cerpen adalah delapan jam. Pernah saya mengarang cerpen dari pagi hingga sore. Saat selesai, kepala saya sakit. Otak ini rasanya diperas hingga kering. Alhamdulillah cerpen yang satu itu terbit di media. Banyak karya saya yang lain bernasib sebaliknya.
Terkadang motivasi saya drop manakala orang-orang dekat meragukan pilihan saya sebagai penulis. Bagi mereka, penulis itu bukan pekerjaan sungguhan. Hanya sebuah sampingan yang tak bisa menghidupi. Saya ingin bilang bahwa semua butuh proses. Ada banyak penulis yang kaya secara finansial di luar sana tapi itu semua tidak didapatkan dengan sihir. Mereka harus bekerja keras. Saya berharap mereka bisa mengerti dan terus men-support saya. Saya benci diremehkan.
Saat yang paling menyenangkan tentu saja saat karya terbit, di manapun itu. Rasanya semua keringat terhapuskan. Ada angin sejuk yang tiba-tiba menyapu hati. Rasanya nikmat sekali.
Akhirnya, saya berharap bisa terus menulis. Dengan menulis hati saya terasa ringan, pikiran jernih, dan badan rasanya bugar. Selain itu, ada kesenangan tersendiri saat orang lain terhibur dengan karya-karya saya. Semoga ke depan, saya bisa menghasilkan lebih banyak karya dan tentunya lebih berkualitas. Insya Allah. Salam.