Di kereta semalam, kulihat wajah-wajah tanpa nama. Mereka pastilah seseorang bagi orang lain, namun tidak bagiku. Tidak pula aku bagi mereka. Kami adalah sekelompok individu-individu yang asing dalam keramaian. Memilih diam, acuh berpaling ke layar gawai, atau lembar-lembar buku.
Atau apakah sebenarnya setiap orang di kereta itu saling terpaut? Berhubungan dengan tak langsung. Seorang ibu mungkin adalah operator telekomunikasi yang setiap hari ikut andil menyambung koneksi anak muda di sebelahnya. Seorang lelaki barangkali adalah pembuat sushi di sebuah waralaba yang tadi sore kukunjungi. Seorang perempuan bisa jadi adalah seorang politisi yang baru tadi siang mengetuk regulasi yang berhubungan dengan nasib sekelompok orang di kereta ini.
Walau di kereta semalam tak ada yang saling bicara, namun kuyakin, pada akhirnya, setiap manusia saling berhubungan. Termasuk juga dengan tumbuhan, binatang, dan segala makhluk Tuhan. Kita hanya kurang bertegur-sapa, dan berterima kasih []
Di Kereta
Friday, July 14, 2017
by Muhammad Haekal
1 comment